JENIS - JENIS
DATA
Suatu koleksi/ kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh
organisasi serta operasi yang didefinisikan
terhadapnya.
Data
di kategorikan menjadi :
1.
Tipe data tunggal (data
primitif) : Integer, Real, Boolean dan Karakter
2. Tipe data majemuk (data
campuran) : String (Untai)
Struktur data
di kategorikan menjadi
:
1.
Struktur Data sederhana : Array dan Record
2.
Struktur Data majemuk : Linier dan Non Linier
A. TIPE DATA TUNGGAL
1. INTEGER
Suatu
integer adalah anggota dari himpunan bilangan :
( ....., -(n+1), -n, ....., -2, -1, 0, 1, 2, ....., n, n+1, ..... )
Operasi-operasi dasar yang ada dalam integer antara lain :
· Penjumlahan
· Pengurangan
· Perkalian
· Pembagian
· Perpangkatan, dsb
Masing-masing
operator pada operasi di atas, yang bekerja terhadap sepasang integer (operand)
disebut sebagai "binary operator". Sedangkan
operator yang hanya bekerja terhadap satu operand saja disebut sebagai "unary
operator". Contoh dari unary operator adalahoperator negasi.
Operator ini berfungsi untuk mengubah tanda suatu operand.
2. REAL
Data numerik yang bukan termasuk integer, digolongkan dalam jenis data real. Jenis data
ini ditulis menggunakan titik desimal (atau koma desimal). Bilangan real
dimasukkan ke dalam memori komputer memakai sistem floating point, merupakan
versi yang disebut Scientific Notation. Disini penyajiannya terdiri atas dua bagian, yaitu : mantissa
(pecahan) & eksponen.
Contoh :
Di dalam sistem desimal, bilangan 123000 = 0.123 * 106.
Disini
0.123 adalah mantissa (pecahan), sedangkan 6 adalah eksponennya.
Secara
umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE
3. BOOLEAN
Jenis data ini disebut juga jenis data "logical".
Elemen dari jenis data ini mempunyai nilai salah satu dari "true" atau "false".
Operator-operator yang dikenal pada jenis data ini terdiri atas:
1. Operator Logika, yaitu : NOT, AND
dan OR.
· Operator OR akan
menghasilkan nilai "true", jika salah satu atau
kedua operand bernilai "true".
· Operator AND akan menghasilkan nilai "true",
jika kedua operand bernilai "true".
· Sedangkan
operator NOT akan menghasilkan nilai "true", jika operand
bernilai "false", dan sebaliknya.
· Operator NOT
merupakan "precedence" dari operator AND dan OR.
Dalam
suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus
dievaluasi sebelum operator AND dan OR.
2. Operator Relasional, yaitu :
>, <, >=, <=, <> dan =.
4. KARAKTER
Jenis data karakter merupakan elemen dari suatu himpunan simbol aksara
yang terdiri atas bilangan, abjad dan simbol-simbol khusus
5. STRING
Jenis
data string merupakan jenis data campuran, karena elemen-elemennya dibentuk
dari karakter-karakter di atas. String adalah barisan hingga simbol yang
diambil dari himpunan karakter. Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu
string disebut sebagai alphabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam
tanda "aphosthrope".
Contoh
:
Misal,
diberikan himpunan alphabet A = { C, D, 1 }
String-string
yang dapat dibentuk dari alphabet di atas antara lain adalah :
'CD1', 'CDD', 'DDC', 'CDC1', ...dsb, termasuk "null
string" atau "empty string".
Himpunan yang anggotanya adalah semua string yang dapat dibentuk dari suatu himpunan
alphabet disebut sebagai "vocabulary". Suatu vocabulary
V yang dihasilkan dari himpunan alphabet A dinotasikan dengan VA atau A*.
Jika
suatu string dibentuk dari alphabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut
dengan "Bit String".
Secara
umum, suatu string S yang dibentuk dari himpunan alphabet A, dituliskan S
= 'a1a2 ..... aN' , di mana
setiap karakter ai anggota A untuk, 1 £ i £ N.
Dalam suatu string
terdapat beberapa operasi utama, yaitu :
1. Length
2. Concatenation
3. Substring
4. Insert
5. Delete
5.1 LENGTH
Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang
dari suatu string. Panjang dari string didefinisikan sebagai banyaknya
karakter, atau dapat ditulis : S = N atauLength (S) = N.
Contoh :
a. Jika diberikan string S = 'a1a2 .....
aN'. Maka LENGTH(S) = N.
b. Jika diberikan string S =
'ABCD13AB', maka LENGTH(S) = 8.
5.2 CONCATENATION
Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan
dari kedua string tersebut. Operasi ini hampir sama dengan
operasi gabungan. Jika S1 dan S2 masing-masing
adalah suatu string, maka bentuk operasi concatenation dinotasikan dengna :
CONCAT(S1,S2).
Contoh
:
Misal
S1 = 'a1a2 ..... aN' dan
S2 = 'b1b2 ..... bM'
Maka
CONCAT(S1,S2) = ' a1a2 .....
aNb1b2 ..... bM'
Panjang
dari string yang baru (resultan) merupakan jumlah panjang dari masing-masing
string atau :
LENGTH(CONCAT(S1,S2)) = LENGTH(S1) +
LENGTH(S2)
5.3 SUBSTRING
Operasi
ini adalah operasi membentuk
string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui. Notasinya adalah
:
SUBSTR(S,i,j) di mana
:
S =
string yang diketahui.
i
dan j adalah integer
i = posisi awal substring, 0 £ i £ LENGTH(S)
j = banyak karakter yang diambil, 0 £ j £ LENGTH(S)
dan 0 £ i+j1£ LENGTH(S)
Contoh :
Diberikan S = 'a1a2 ..... aN' ;
i = 2 ; j = 4.
Maka SUBSTR(S,i,j) = SUBSTR(S,2,4) = 'a2a3a4a5'
Catatan :
1.
LENGTH(SUBSTR(S,i,j)) = j
2.
SUBSTR(CONCAT(S1,S2),1,LENGTH(S1)) = S1
3.
SUBSTR(CONCAT (S1,S2),LENGTH(S1)+1,LENGTH(S2))
= S2
5.4 INSERT
Operasi
ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain. Bentuk umumnya adalah : INSERT(S1,S2,i).
S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string dan
i adalah posisi awal S2 pada S1.
Contoh :
Misalkan: S1 =
'a1a2 ..... aN'
S2 =
'b1b2..... bM'
INSERT(S1,S2,3)
= 'a1a2b1b2..... bMa3a4 .....
aN'
5.5 DELETE
Operasi
ini digunakan untuk menghapuskan sebagian karakter dalam suatu string. Bentuk
umumnya adalah : DELETE(S,i,j)
Maksudnya
adalah menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan
panjang j.
Contoh :
Diberikan
string S = 'a1a2 ..... aN'
DELETE(S,3,4) = 'a1a2a7a8 .....
aN'
Catatan :
INSERT(S1,S2,i) = CONCAT(CONCAT(SUBSTR(S1,1,i1),S2),SUBSTR(S1,i,LENGTH(S1)-(i-1)))
DELETE(S,i,j)=CONCAT(SUBSTR(S,1,i-1),SUBSTR(S,i+j,LENGTH(S)-(i+j-1)))
di mana
: 1 £ i £ LENGTH(S1)
0 £ i £ LENGTH(S1)
0 £ i+j-1 £ LENGTH(S1)
Untuk i,j integer.
B. DEKLARASI DATA DALAM BAHASA PEMROGRAMAN
· PASCAL
Var Count
: integer;
Switch
: boolean;
Betha :
char;
Alamat
: packed array[1..25] of char;
C. PEMETAAN KE STORAGE
1. INTEGER
Bentuk
mapping ke storage dari integer dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Skema Sign dan Magnitude
2. Skema One's Complement
3. Skema Two's Complement
a. Skema
Sign and Magnitude
Cara
ini merupakan bentuk konvensional yang digunakan manusia untuk menyatakan suatu
bilangan dalam bentuk biner. Di sini representasi bilangan positif dan negatif
hanya dibedakan dengan tanda saja. Biasanya tanda positif atau negatif
ditunjukkan oleh digit terdepan dari bentuk binernya, untuk representasi dengan
jumlah digit tertentu.
Contoh
:
+
7 à +
111 à representasi
dengan 4 digit : 0111
-
7 à - 111 à representasi dengan 4 digit : 1111
Dengan
cara ini kita akan mendapatkan kesulitan dalam menentukan tanda pada saat
melakukan operasi terhadap dua bilangan yang berbeda tandanya.
b. Skema
Two's Complement dan One's Complement
Kedua skema ini merupakan cara yang digunakan untuk mengatasi kesulitan
yang telah disebutkan di atas. Diberikan bilangan integer non negatif X, X' dan
R. Didefinisikan bahwa X' adalah komplemen dari X relatif terhadap R,
jika X + X' = R. X disebut sebagai bentuk true, sedangkan X'
= R - X disebut bentuk komplemen. Bentuk
komplemen X' = R - X menyatakan bilangan integer negatif X.
Sedangkan bentuk true X menyatakan integer positif X.
Skema Two's Complement menggunakan R = 2N.
Skema One's Complement menggunakan R = 2N - 1.
Contoh
:
Misal
diberikan integer = 7, akan dicari bentuk binernya dengan skema Two's
Complement untuk representasi 4 digit.
X = 7 ; R = 24 ; à X + X' = R
X'
= R - X
=
24 - 7
= 16 - 7
=
9 à dalam biner = 1001
2. KARAKTER
Saat
ini banyak sekali skema yang digunakan untuk merepresentasikan karakter dalam
storage. Pada umumnya skema yang paling banyak digunakan adalah :
1. Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code (EBCDIC)
2. American Standard Code for
Information Interchange (ASCII)
Pada
skema EBCDIC digunakan kode 8 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika
dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya adalah : 28. Sedangkan skema ASCII
menggunakan kode 7 bit untuk menyatakan suatu karakter. Skema ini mempunyai
jumlah kemungkinan kombinasi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan skema
EBCDIC. Selain dua skema tersebut di atas ada sebuah skema yang disebut dengan
kode Huffman. Pada cara ini, jumlah bit yang digunakan tergantung dari
frekuensi penggunaan suatu karakter.
3. STRING
Untuk mengetahui bentuk
mapping pada storage dari suatu string, perlu diketahui
beberapa hal yang menyangkut ruang untuk string yang bersangkutan, antara lain :
-
letak posisi awal (start) dan posisi akhir (terminal)
-
suatu pointer yang menunjukkan lokasi pada storage
Ada tiga
cara yang umum digunakan untuk mapping suatu string ke dalam storage. Misal
diberikan dua string, yaitu : S1 = 'ABCDEFG' dan S2 =
'BCD'